Rabu, 01 Agustus 2018

KENAPA PROSES KERJA REAKSI OBAT HERBAL TIDAK INSTAN…..?

Sebagai  Negara tropis dan berada di jalur garis khatulistiwa, Indonesia menjadi daerah yang subur dan kaya akan tanaman hayati, termasuk tanaman yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit atau tanaman herbal. Berdasarkan penelitian, Indonesia memiliki kurang lebih 30 ribu jenis tanaman herbal, namun baru 13 ribu jenis yang dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku pengobatan maupun pencegahan penyakit. Sedangkan tanaman yang digunakan untuk produksi Obat Herbal Terstandar (OHT) dan fitofarmaka yang sudah diuji klinis pada manusia baru sekitar 500 tanaman herbal yang dimanfaatkan.OHT dan fitofarmaka merupakan obat yang levelnya kuratif atau bisa menyembuhkan.


Foto 1. Bahan baku Obat Herbal (Sumber: www.sinarharapan.net)


Walaupun Indonesia memiliki banyak tanaman herbal, ternyata belum dimanfaatkan dengan baik sebagai obat herbal. Padahal lebih murah biaya pengobatan dengan menggunakan tanaman herbal jika dibandingkan dengan obat berbahan kimia yang sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. Sedikitnya pemanfaatan tanaman herbal ini sebagi obat herbal terstandar dikarenakan investasi riset yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang lama. Di samping itu belum masuknya obat fitofarmaka ke dalam Formularium Nasional (Fornas) sebagai syarat obat bisa digunakan pada pengobatan di Jaminan Kesehatan Nasional. Padahal pertumbuhan kinerja produk herbal  tumbuh rata-rata 13 -15 persen per tahun. Selain itu  prilaku masyarakat Indonesia yang ingin proses penyembuhan secara instan/cepat ikut mempengaruhi perkembangan obat herbal.

Proses penyembuhan dengan obat herbal berbeda dengan obat kimia. Pada saat mengkonsumsi obat herbal mungkin akan timbul rasa mual, pusing dan sakit perut yang menyertainya. Efek ini merupakan penyesuaian metabolisme tubuh untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh obat herbal tersebut yang dalam beberapa hari akan hilang. Selain itu, dengan mengkonsumsi obat herbal maka pada tubuh akan terjadi proses detoksifikasi dimana tubuh akan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Reaksi yang mungkin muncul selama proses detoksifikasi ini adalah batuk, pilek, demam, gatal, berkeringat, sering kencing atau buang air besar yang akan berefek berbeda-beda pada tiap orang. Jika muncul efek tersebut jangan berhenti konsumsi obat herbal karena itu sama saja menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.

Reaksi obat herbal berbeda dengan obat kimia. Jika obat kimia bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal baru bereaksi setelah beberapa minggu setelah digunakan. Penyebabnya adalah senyawa-senyawa yang berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu di dalam metabolisma tubuh manusia. Obat kimia bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, sedangkan obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya. Obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sIstem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak.

PT Liza Herbal International (LHI) sebagai produsen obat herbal selama 13 tahun telah memanfaatkan tanaman obat herbal sebagai bahan baku dengan menggunakan teknologi pengeringan suhu rendah sehingga khasiat obat pada tanaman tersebut tidak hilang. Disamping itu proses produksi dilakukan sesuai standar cara produksi obat tradisional yang baik (CPOTB) sesuai standar Badan POM dan Standarisasi HALAL MUI. Bahan baku herbal yang digunakan perusahaan kami berbentuk ekstrak dan simplisia yang dapat digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan berbagai penyakit seperti Diabetes, Kencing Manis, Darah Tinggi, Batu Ginjal, Kanker, Tumor, Kulit, Kolesterol, Pegal Linu dan jenis penyakit lainnya. Semua obat herbal yang kami produksi ini telah memiliki sertifikat HALAL MUI dan izin edar Badan POM.



Foto 2. Produk-Produk Herbal LHI



Untuk jasa maklon dan Reseller serta pembelian langsung hubungi:
PT. Liza Herbal International
Jl. Arzimar 3 No. 43, Tegalgundil, BOGOR

HP (SMS/WA). 081290863289

Instagram : @lizaherbalinternational
Facebook : @liza.herbal.3

Belanja online:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar